Mantapkan Strategi Menuju Swasembada Pangan, Banten Gelar Rakor LTT dan Oplah
Serang, 4 Agustus 2025 — Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi dan Optimalisasi Lahan (Oplah) Provinsi Banten digelar di Auditorium Dinas Pertanian Provinsi Banten. Rapat ini merupakan agenda rutin yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian LTT bulan Juli 2025 serta memantapkan strategi percepatan LTT dan Oplah Bulan Agustus 2025.
Rakor dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Dr. Ir. H. Agus M. Tauchid S, M.Si., Hadir PJ Swasembada Provinsi Banten/Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (PPMBTPH), Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M., PJ Brigade Pangan Banten/Kepala BB Perpustakaan dan Literasi Pertanian Eko Nugroho Dharmo Putro, S.Kom., M.A.P, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Marginal, Dr. Ir. Anny Mulyani, M.S., PJ Swasembada Pangan Kab. Pandeglang dan Kota Serang/Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto, SP, MP, Komandan Korem Maulana Yusuf dan Wijayakusuma, serta perwakilan Kodim se-Provinsi Banten.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. H. Agus M. Tauchid S, M.Si., menyampaikan bahwa realisasi LTT pada bulan Juli menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan telah berada pada posisi hijau. Capaian ini diharapkan terus berlanjut bahkan meningkat pada bulan Agustus mendatang.
Andi Muhammad Idil Fitri selaku PJ Swasembada Pangan menargetkan LTT sebesar 28.745 hektare pada bulan Agustus 2025. Untuk mendukung pencapaian tersebut, Dinas Pertanian kabupaten/kota diminta untuk menyiapkan sarana irigasi, termasuk irigasi perpompaan serta pemanfaatan sumber air lainnya, guna menghadapi musim kemarau basah. Sementara itu, target Oplah 2025 mencapai 8.000 hektare.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Anny Mulyani juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap pemanfaatan bantuan alat mesin pertanian (alsintan), khususnya Irigasi Pompa (Irpom), agar tidak terjadi alat yang mangkrak karena tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan. Optimalisasi penggunaan alsintan menjadi perhatian penting untuk mendukung efisiensi dan efektivitas di tingkat petani.
Rapat ditutup dengan pemaparan mengenai rencana pembentukan Brigade Pangan (BP) di Provinsi Banten sebagai bagian dari strategi mendukung program strategis Kementerian Pertanian.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan percepatan tanam dan peningkatan produksi pangan, sebagai bagian dari upaya bersama menuju swasembada pangan nasional.