BRMP Paparkan Kesesuaian Varietas Dalam Penyusunan Tata Tanam Global dan Detail Provinsi Banten
Serang, 25/09/2025. Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto , SP, MP memaparkan kesesuaian varietas dalam penyusunan dan penetapan rencana tata tanam global dan detail Provinsi Banten pada acara Sidang Pleno II Komisi Irigasi Provinsi Banten.
Sudang Pleno yang berlangsung di Ruang Rapat Lt 7 Dinas PUPR Provinsi Banten dihadiri Ketua Harian Komisi Irigasi Provinsi Banten, Bappeda Provinsi Banten, BRMP Banten, BMKG Banten, BBWS C2, BBWS C3, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan P3A se-Provinsi Banten.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Suharyanto memaparkan dan mengusulkan kesesuaian Varietas Unggul Baru (VUB) pada berbagai agroekosistem baik pada cekaman lingkungan maupun cekaman oeganisme pengganggu tanaman. "Dengan penggunaan varietas yang sesuai dengan agroekosistem baik untuk lahan sawah irigasi, tadah hujan maupun lahan dengan salinitas tinggi, diharapkan produksi dan produktivitas juga akan meningkat" tuturnya. Selain itu juga disampaikan eksistensi UPBS Padi BRMP Banten sebagai pendukung ketersediaan benih sumber untuk perbanyakan benih sebar.
Untuk mengantisipasi dinamika perubahan iklim, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Banten, Apolinaris Samsudin Geru, S.P.,M.Si., menyampaikan terkait prediksi musim hujan untuk persiapan tanam 2025/2026. Termasuk halnya rencana perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur saluran primer, sekunder dan tersier yang akan dilaksanakan tahun ini, jangan sampai mengganggu kondisi pertanaman eksisting. Materi berikutnya disampaikan oleh perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten, Asep Saepudin, S.P., M.M., yang menyoroti kegiatan irigasi pertanian serta pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT). Paparan terakhir dibawakan oleh Tenaga Ahli Komisi Irigasi Provinsi Banten, Yulianto, yang membahas rencana tata tanam tahun 2025/2026.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terbuka yang menghadirkan berbagai perspektif dari peserta sidang. Forum ini menjadi wadah penting dalam memperkuat koordinasi antarinstansi sekaligus menyepakati langkah bersama dalam menyusun rencana tata tanam yang adaptif terhadap perubahan iklim dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Kehadiran berbagai pihak ini menegaskan komitmen bersama dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air dan lahan, serta memastikan ketersediaan pangan melalui perencanaan tanam yang terintegrasi dan berbasis data ilmiah.