BRMP Banten Ikuti Rakor Percepatan LTT Kab. Serang & SID Oplah Prov. Banten
Serang, 10/09/2025 – Tegaskan komitmen terhadap swasembada, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Banten menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Kab. Serang, dan Rapat Pembahasan Pelaksanaan Studi Investigasi Desain (SID) Optimasi Lahan (Oplah) Non Rawa Provinsi Banten.
Agenda pertama, yaitu Rapat Koordinasi Percepatan LTT Padi Kabupaten Serang berlangsung di BPP Kramatwatu, membahas strategi pencapaian target LTT September 2025 untuk lingkup Kab. Serang.
Hadir dalam kegiatan ini PJ Swasembada Pangan Provinsi Banten sekaligus Kepala Balai Besar PPMBTPH Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M., Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo, S.Pi., M.M.,Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto , SP, MP, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten Dadan Firdaus Setya P., S.TP., M.Si, perwakilan BBWS Cidanau–Ciujung–Cidurian Tanto Sugiharto, jajaran Koordinator Penyuluh Kecamatan se-Kabupaten Serang, pengelola data LTT DKPP Kabupaten Serang, serta kelompok tani setempat.
Rapat dibuka oleh Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo, yang menegaskan potensi tanam di Serang cukup tinggi, namun realisasi LTT masih rendah. Untuk itu, dalam forum ini pihaknya mendorong kelompok tani menyampaikan hambatan agar potensi yang ada dapat dioptimalkan.
PJ Swasembada Pangan Provinsi Banten, Andi Idil menyampaikan bahwa target LTT Provinsi Banten pada September 2025 sebesar 33.680 hektare, dan realisasi telah tercapai 20,25%. Pihaknya optimis target dapat tercapai melalui kolaborasi penyuluh dan petani, penyelesaian masalah pengairan, serta identifikasi kendala teknis.
Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dadan Firdaus, mendorong semangat petani agar bersama-sama menyukseskan target LTT. Dadan menekankan bahwa keterlibatan petani menjadi kunci tercapainya swasembada pangan.
Kepala BRMP Banten, Dr. Suharyanto menambahkan bahwa salah satu kendala yang diungkap petani adalah adanya serangan hama, untuk itu pihaknya menyarankan agar pengendalian OPT dapat dilakukan melalui tanam serentak, pergiliran varietas, dan pengolahan lahan teratur. Dr. Suharyanto juga menyampaikan dukungan BRMP terhadap percepatan pencapaian LTT di Kabupaten Serang.
Dalam diskusi, terungkap tiga kendala utama petani, yakni distribusi perairan yang tidak merata, ketidakseragaman waktu tanam, serta terbatasnya bantuan benih dan pupuk. Menanggapi hal tersebut, perwakilan BBWS Cidanau–Ciujung–Cidurian, Tanto Sugiharto, meminta petani segera melaporkan titik permasalahan pengairan dan memastikan ketersediaan air di Kabupaten Serang sepanjang September 2025.
Rapat ditutup dengan workshop kesanggupan LTT tiap kecamatan di Kabupaten Serang serta diskusi penyuluh terkait solusi lapangan demi tercapainya target.
Agenda kedua pada hari yang sama adalah mengikuti Rapat Pembahasan SID Oplah Non Rawa yang berlangsung di Dinas Pertanian Provinsi Banten. Rapat ini dihadiri PJ Brigade Pangan sekaligus Kepala Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eko Nugroho, S.Kom., M.A.P., beserta jajarannya, serta Kabid Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Banten, Saiful Bahri Maemun, S.P., M.M.
Forum tersebut membahas perkembangan pelaksanaan SID Oplah Non Rawa dan membuka diskusi mengenai permasalahan lapangan serta langkah percepatan pembentukan Brigade Pangan.
Brigade Pangan adalah program Kementerian Pertanian yang akan melibatkan petani milenial untuk aktif mengelola lahan dan menerapkan teknologi modern dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.