BRMP Banten Bekali Penyuluh Pandeglang dengan Bimtek Poligon untuk Validitas Data
Cigeulis, 16/10/2025, BRMP Banten melaksanakan Bimbingan Teknis Bimtek) Poligon bagi penyuluh Pandeglang wilayah IV dalam rangka validitas data tanam. Wilayah 4 Pandeglang terdiri dari 7 kecamatan di wilayah selatan, yaitu Kecamatan Sumur, Panimbang, Sobang, Cibitung, Cimanggu, Cibaliung, dan Cigeulis.
Bimtek diawali dengan pertemuan Pendampingan Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi gogo yang berlangsung di aula BPP Cigeulis. Pertemuan ini merupakan bagian dari strategi percepatan tanam guna mengoptimalkan potensi lahan kering di Pandeglang yang memiliki prospek besar dalam pengembangan padi gogo. Target penanaman padi Gogo di Pandeglang adalah sebesar 7.000 ha dengan sebagian besar berada di wilayah IV.
Tujuan pendampingan Wilayah IV Pandeglang antara lain adalah mendorong percepatan realisasi LTT padi gogo, memberikan pendampingan teknis dan motivasi kepada penyuluh dan petani dalam pelaksanaan kegiatan tanam, mengidentifikasi permasalahan di lapangan serta solusi untuk mendukung peningkatan produksi padi gogo dan memperkuat sinergi antara instansi pusat, daerah, dan pelaku utama dalam mendukung program strategis swasembada pangan.
Hadir dalam pertemuan adalah Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto, SP, MP bersama PJ Brigade Pangan Banten/Kepala BB Perpustakaan dan Literasi Pertanian Eko Nugroho Dharmo Putro, S.Kom., M.A.P, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Marginal, Dr. Ir. Anny Mulyani, MS., Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Pandeglang, Koordinator penyuluh, Penyuluh dan POPT dari 7 kecamatan di wilayah IV Kabupaten Pandeglang.
Plt. Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Wahyu Widianti, S.Pt., memaparkan bahwa upaya percepatan LTT padi gogo sesuai amanat Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan dalam waktu secepat-secepatnya.
Dr. Suharyanto menyampaikan bahwa wilayah IV Kabupaten Pandeglang mendapatkan program strategis Kementerian Pertanian yang lengkap, yaitu program LTT Padi Reguler, Oplah Non Rawa, LTT Padi Gogo, dan Brigade Pangan.
Selanjutnya Dr. Suharyanto memaparkan pencapaian realisasi target di masing-masing wilayah. Khusus realisasi LTT reguler bulan Oktober, realisasi Kecamatan Sumur berada di zona kuning menuju hijau yaitu dari target 477 ha telah terealisasi 299 ha atau sebesar 62,6%, sedangkan kecamatan lainnya realisasi masih sebesar antara 30-40%. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya percepatan tanam. Terkait penerima bantuan Oplah Non Rawa, Dr. Suharyanto menyampaikan bahwa program tersebut ada pada 4 kecamatan yaitu Sumur, Cibaliung, Cibitung dan Cimanggu.
Dr. Suharyanto menekankan bahwa berdasarkan data Sisrcop terlihat kondisi pertanaman di wilayah IV Pandeglang saat ini mayoritas pada kondisi Generatif 2 sebanyak 31% dan bera 48%. Hal ini menunjukan bahwa untuk bulan Oktober sangat optimal untuk percepatan dan peningkatkan luas tambah tanam. "Jika dilihat dari siscrop tidak ada masalah air pada fase generatif sedangkan untuk lahan yang masih bera segera realisasikan bantuan alsin sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk tanam" ujarnya.
Terkait pelaporan data, Dr. Suharyanto menekankan pentingnya pelaporan data secara berkala dan sinkronisasi data lahan padi gogo di luar data LBS. Oleh karenanya, setiap penyuluh harus memiliki bukti lokasi/pegangan data yang valid dengan menggunakan aplikasi poligon sehingga setiap lahan terdata dengan baik dan diketahui luasannya. Terkait hal ini, usai pertemuan pendampingan dilanjutkan dengan Bimtek Poligon yang dipandu oleh Tim BRMP Banten.
Penanggungjawab Brigade pangan Provinsi Banten memaparkan tentang capaian pembentukan Brigade Pangan (BP) di Provinsi Banten, yaitu untuk wilayah Pandeglang Selatan sudah dibentuk 3 BP dan wilayah Pandeglang Utara sudah dibentuk 2 BP. Wilayah lainnya masih dalam proses pembentukan BP, yaitu kecamatan Jiput dan Munjul yang ditargetkan akan selesai dalam 5 hari ke depan. 1 BP beranggotakan maksimal 15 orang.
Brigade Pangan adalah kelembagaan usaha pertanian yang beranggotakan petani milenial, yaitu petani yang berusia antara 19 - 39 tahun dan adaptif terhadap teknologi digital. Tujuan penumbuhkembangan Brigade Pangan adalah: 1) mendorong dan meningkatkan partisipasi generasi muda untuk berusaha di sektor pertanian khususnya komoditas padi, 2) menumbuhkembangkan kelembagaan ekonomi bidang pertanian, 3) meningkatkan produksi dan produktivitas dengan meningkatkan Indeks Pertanaman, dan 4) meningkatkan kapasitas dan pendapatan petani dan anggota Brigade Pangan dalam mengelola usahatani berbasis komoditas padi
Dr. Anny Mulyani menegaskan kembali pentingnya poligonisasi. Penyuluh harus mengetahui wilayah oplahnya sehingga penyuluh harus melakukan poligon di lokasinya.
Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten Dadan Firdaus, S.TP., M.Si., memaparkan bahwa Pandeglang telah menerima bantuan yang cukup banyak baik dari pusat, daerah, maupun dari jalur Aspirasi Pandeglang. Bantuan tersebut telah memberikan kontribusi nyata karena target LTT padi reguler Kab. Pandeglang selalu tercapai dengan baik. Penyaluran bantuan pupuk pun lancar tidak ada kendala.
Sinergi semua pihak dalam mendorong percepatan LTT Padi Reguler maupun LTT Padi Gogo di Pandeglang akan memastikan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan di wilayah ini.